Batubara-sinyal.co | Oleh : Shohibul Anshor Siregar
Gedung Percetakan Sjarikat Tapanoeli
Kata mereka,
Ya, gedung eks Percetakan Sjarikat Tapanoeli, konon adalah sejenis senjata yang pertama kali menukilkan kata MERDEKA di Indonesia, ya, di indonesia melalui penerbitan koran berhaluan perjuangan Menentang Belanda
Di sanalah, di percetakan itu untuk pertama kalinya di cetak kata MERDEKA dalam bentuk Penerbitan Pers.
Di sanalah kemudian sejumlah surat kabar berhaluan perjuangan di cetak.
Tetapi kini, Gedung yang sangat penting maknanya sebagai wadah perjuangan kemerdekaan telah dirubuhkan oleh penguasa
Kini sudah rata dengan tanah, karena kau takkan boleh bertanya tentang itu. Maka simpan dan resapkan data ini untuk kau tuturkan kepada anak dan cucumu bahwa di sini, di Medan, di Sumatera Utara, di Indonesia orang berusaha keras Menukar sejarah dengan pisang, dengan recehan, dengan bunga kol
Karena semua itu terlanjur di anggap lebih berharga dari martabat
Maka, kau kabarkan kepada anak dan cucumu, Di sini perut mereka telah membuncit, Mereka sudah makan gedung itu. Bahwa di sini harga diri telah di injak – injak.
Agar mereka tahu, bagaimana cara memperbaiki negerinya dengan memulai mengeja nama Bapaknya sendiri dan nama Ibunya sendiri, nama Kakeknya sendiri, nama Neneknya sendiri dan nama orang – orang berjasa dan semua jembatan yang telah menyeberangkan dan semua sampan menautkan untuk kelanjutan sebuah jati diri.
(Dalam Buku Karya Drs. Shohibul Anshor Siregar, M.Si | BERHARAP PONARI MENJADI PRESIDEN | Cetakan Pertama Tahun 2013 yang di terbitkan oleh ‘nBASIS | Baik Judul dan isi tidak dilakukan perubahan apapun, terbitan ini telah di konfirmasi oleh M. Adam Malik, S.Sos dan di ijinkan untuk kemudian di tayang oleh sinyal.co).