Batubara – sinyal.co | Ratusan Masyarakat Batubara yang berasal dari desa ujung kubu melakukan aksi unjuk rasa di 2 Kantor Berbeda, Pada Senin (28/4/2025).
Koordinator Aksi Duta memulai orasinya di Kantor DPRD Kabupaten Batubara, Jl. Perintis Kemerdekaan, Limapuluh. Ratusan massa tersebut membawa Alat Peraga Aksi dengan berbagai tulisan dan gambar para pejabat Kabupaten Batubara.
Massa Aksi bertahan di gedung DPRD setempat kurang lebih 1 Jam. Dalam orasinya, Duta menyampaikan bahwa Jalan di desa ujung kubu sudah 30 tahun tidak pernah di perhatikan sejak kabupaten batubara itu berdiri. Mereka kesal dengan janji – janji yang terus di ucapkan oleh Pejabata setempat, terutama kepada Anggota DPRD Kabupaten Batubara yanv setiap tahun politik berjanji untuk memperbaiki jalan sepanjang 2.7 km tersebut.

“Innalillahiwainnailaihi rojiun, hari ini aliansi masyarakat kebun kelapa desa ujung kubu menyatakan mosi tidak percaya dengan Anggota DPRD Kabupaten batu bara yang terus mengumbar janji – janji dalam menyampaikan keluh kesah kami sebagai masyarakat ujung kubu di sektor infrastruktur jalan yang sangat memperihatinkan”. Ungkapnya di awal orasi untuk membakar semangat massa aksi.
Duta selanjutnya menekankan bahwa keadilan dan pemerataan infrastruktur harus di rasakan oleh masyarakat batubara. Namun, dalam orasinya ia kesal dengan 3 anggota DPRD setempat karena desa ujung kubu memiliki keterwakilan dewan yang begitu banyak.
“Bayangkan saja, Desa ujung kubu memiliki 3 anggota DPRD (Nafiar dari golkar, Sahril Dari Demokrat dan Nurdin dari PPP-Red) sama nilainya dengan 1 kecamatan sei balai yang memiliki jumlah 3 orang namun mewakili 1 kecamatan saja, sedangkan desa ujung kubu mampu mengirim 3 keterwakilan DPRD tapi tidak bisa menyampaikan aspirasi rakyat kepada bupati batubara”. Tegasnya dalam orasi.
Benar saja, di himpun dari laman KPUD Kabupaten Batubara, Desa Ujung Kubu mampu memiliki keterwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebanyak 3 orang. Hal ini menjadikan Desa Ujung Kubu sebagai desa terbanyak mengirim keterwakilannya di Kantor DPRD Setempat.
Perlu di ketahui bahwa, Desa ujung kubu adalah Pusat Pemerintah kecamatan Nibung Hangus yang mekar pada tahun 2018 silam.
Namun, kontras dengan infrastruktur jalan yang rusak parah sepanjang 2.7 km di desa ujung kubu. Jalan ini adalah jalan protokol penghubung antar kecamatan yaitu Kecamatan Nibung Hangus Menuju Kecamatan Sei Balai dan bisa ke arah kota Kisaran Kabupaten Asahan.
Kembali ke aksi massa masyarakat nibung hangus yang terjadi. Mereka silih berganti melakukan orasi di depan kantor DPRD.
Setelah hampir 1 jam, terhadap aksi massa tersebut, perwakilan 4 anggota DPRD dari Golar, PPP dan Gerindra hingga PAN hadir menemui massa aksi dan mencoba melakukan dialog didalam ruangan yang disediakan mengirim perwakilan untuk masuk.
“Kami mewakili pimpinan DPRD menerima aspirasi Bapak dan ibu, bahwa jalan tersebut akan dibangun pada tahun ini juga, yakinlah kami akan mengawal itu kepada Bupati Batubara Bahar Siagiaan dan kami akan mengundang perwakilan 10 orang kedalam untuk berdiskusi lebih lanjut”. Ungkap Ridwan (Fraksi Gerindra).
Namun, Duta mengembalikan keinginan ke 4 anggota DPRD tersebut kepada Massa Aksi. Alhasil massa aksi tidak mau jika hanya delegasi saja.
“Kesepakatan kami Massa aksi sudah bapak – bapak dengar sendiri, massa tetap meminta langsung di bukanya meja rapat umum agar di saksikan oleh massa aksi”. Ungkap Koordinator Lapangan Dedek.
Alhasil, Massa Aksi dan Perwakilan DPRD tidak menemukan titik terang terhadap tuntutan – tuntutan yang di sampaikan, sehingga massa menutup aksi dengan tanpa kesepakatan apapun dan menuju kantor bupati untuk melanjutkan Aksi Demonstransi.
Masa bergerak, setibanya di kantor bupati massa kembali melakukan orasniya dengan bergantian dan di kawal oleh Kepolisian dan dibantu Satpol PP dalam pengamanannya.

“Kami tetap berjuang, inilah momen didepan kantor Bupati Batubara kami sampaikan bahwa kami menuntut jalan utama (protokol) desa ujung kubu segera di bangun, sudah 30 tahun lamanya masyarakat ujung kubu menderita karena jalan yang tak kunjung di lakukan perbaikan”. Ungkap Duta dan Aksi Massa.
Hampir pula 1 jam melakukan orasinya. Bupati batubara, H. Baharuddin Siagiaan beserta pejabat utama menemui masyarakat yang berdemo.
“Saya berjanji bahwa jalan tersebut sudah kami anggarkan dan menunggu hasil nya, semoga bulan juni dapat terealisasi, jalan tersebut sepanjang 2.7 Km. Tapi kami harus menyampaikan bahwa tidak semudah membalikkan telapak tangan, mohon beri waktu bagi saya”. Ucap bahar siagiaan.

Aksi saling dorong sempat terjadi antara Aksi Massa dan Satpol PP dalam melakukan tindakan pengamanan. Hal ini lantaran Bupati menyampaikan perkataan yang tidak diterima oleh massa aksi.
Masaa meminta bupati bahar untuk melakukan surat perjanjian akan di bangunnya jalan tersebut mengingat sudah sangat rusak parah.
Namun, keinginan massa tersebut tidak dapat di realisasikan oleh Bupati karena bahar menekankan untuk mempercayai ucapannya.
“Jika permintaan saudara – saudara soal tanda tangan surat saya tidak bisa lakukan. Namun, boleh di rekam ucapan saya bahwa bulan juni 2025 akan di bangun”. Tegas bahar.
Menanggapi itu, Massa aksi melakukan musyawarah dan berakhir membubarkan diri dengan tertib dan damai.
Saat di wawancara, Duta mengatakan bahwa mereka akan kembali pada bulan juli mendatang apabila janji tersebut tidak di laksanakan oleh bupati.
“Yang jelas bang, kami simpan janji bupati Bahar untuk menunggu hingga Bulan juli nanti. Apabila tidak maka kami akan datang kembali dengan massa aksi yang lebih banyak lagi”. Ungkap Duta. (Sayuti).