Batubara-sinyal.co | Jakarta – Ratusan ribu buruh yang merapat di Monas, Jakarta Pusat, akan meminta pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menghapus sistem outsourcing atau pekerja alih daya. Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengatakan tuntutan itu menjadi satu dari enam isu yang dibawa dalam aksi peringatan Hari Buruh Sedunia hari ini, Kamis (1/5/2025).
Yang pertama (buruh suarakan) adalah hapus outsourcing,” ujar Said dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
Selain itu, buruh juga meminta pemerintah menetapkan standar upah yang layak dan membentuk satuan tugas (Satgas) pemutusan hubungan kerja (PHK). Keempat, kata Said, buruh meminta pemerintah menyusun Revisi Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan.
Tidak seperti Omnibus Law, produk hukum itu diharapkan bisa melindungi buruh. Dan yang keenam adalah berantas korupsi, sahkan RUU Perampasan Aset tambah Said Iqbal.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu berharap enam tuntutan yang disampaikan kepada pemerintah akan ditanggapi Presiden Prabowo Subianto yang dijadwalkan menghadiri peringatan Hari Buruh.
Harapan itu bukan tanpa alasan. Sebanyak 95 persen buruh yang merayakan peringatan May Day 2025 mendukung kebijakan Prabowo. Bentuk sebuah pengharapan kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto agar bisa meningkatkan kesejahteraan buruh, tutur Said.
Adapun peringatan Hari Buruh Internasional di Monas akan dihadiri sekitar 200.000 massa aksi. Mereka berasal dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta seluruh daerah di Indonesia. (Redaksi).