Liburan Akhir Pekan di The Kaldera Toba, Nomadic Escape

Redaksi
By Redaksi
9 Min Read

Batubara-sinyal.co | Toba – Selama Perjalanan saya dari Kota Kisaran, Kab. Asahan menuju Kaldera Toba (umumnya di sebut Danau Toba/Parapat) terasa tidak melelahkan, karena membawa keluarga kecil untuk liburan akhir pekan. Spirit Istri dan ke-dua anak yang ikut menjadi penyemangat saya mengendarai mobil hingga 4 jam lamanya.

Sabtu pagi pukul 06.30 WIB, sehabis bangun tidur akibat rutinitas harian kemarin, biasanya istri bangun lebih awal untuk menyiapkan makanan. Anak-anak bangun setelah itu, kami pun makan bersama dan bincang hangat.

Tidak ada agenda sebelumnya, bahkan jauh dari rencana. Saya pun berfikir untuk liburan dengan motivasi bahwa hidup bukan hanya sekedar asupan protein tinggi, olah raga hingga hidup sehat. Jauh dari itu, menjaga mentalitas dan kesehatan jiwa sama pentingnya agar seimbang.

Akhirnya, Kami persiapkan bekal baju dan makanan yang cukup tentunya menyehatkan bagi anak-anak. 1,5 jam usai prepare, hingga segala sesuatu tidak ada yang tinggal dari hal kecil sampai mengunci pintu rumah agar tidak kemalingan. Sebab, saya bahkan Istri belum terfikir nginap atau pulang di hari itu juga.

Road To The Geopark Caldera Toba, Lets Go…!

Mobil di starter, barang-barang mulai kami masukkan. Tentunya tak lupa juga berdo’a kepada Tuhan YME sebelum keluar agar perjalanan kami di lindungi. Di perjalanan kami banyak berhenti, tidak terburu-buru. Jalur yang di ambil adalah jalur lima puluh – perdagangan – siantar dengan waktu 2.5 jam.

Sampai di siantar yang di juluki kota toleran se-Indonesia katanya, kami berhenti di taman hutan kota. Anak-anak sudah mulai lapar hingga akhir waktunya makan siang dengan bekal yang di bawa, berasa seru deh.

Hampir se-jam lamanya, kami pun bergegas untuk bertualang kembali lalukan perjalanan gunakan mobil jenis Ayla 1000 cc (bukan maksud promosi). Namun, mobil ini memang irit buat liburan bersama keluarga. Ha ha, Hanya intermezo saja.

Lanjut, perjalanan siantar-parapat tidak terasa apabila di isi dengan canda tawa, senda gurau hingga hal serius untuk masa depan. Hampir 1 jam, kami isi perjalanan dengan mengenalkan anak-anak arti bumi dan kebesaran sang pencipta. Hingga, kiri dan kanan di kelilingi pohon pinus yang hidup bahkan ratusan tahun.

Tibalah di kota parapat, Pantai Bebas Parapat begitu sebutannya. Kami gunakan waktu siang untuk singgah dan membawa anak-anak bermain. Parapat tidak seperti 10 tahun lalu, kini kota parapat begitu tertata dalam menerima turis lokal maupun mancanegara.

Dok. Malik

Pantai bebas Parapat sendiri memiliki fasilitas yang lumayan ramah dengan wisatawan. Terlebih saat bincang dengan pedagang lokal, mereka sudah sangat terbuka bagi globalisasi. Saya memastikan Masyarakat Danau Toba telah siap dengan arus modernisasi.

Pantai Bebas Parapat, yang sebenarnya adalah Ruang Terbuka Publik (RTP) di pinggir Danau Toba, telah di renovasi dengan berbagai fasilitas. Penataan ini meliputi area bermain seperti skateboard, jogging area, dan spot selfie yang memadukan pemandangan Danau Toba.

Dok. Malik

RTP ini juga di lengkapi dengan amphitheatre, wahana bermain, dan fasilitas olahraga lainnya. Ada juga Kapal yang menawarkan wisatawan menuju objek wisata Batu Gantung cuma Rp. 20.000 / Orang. Sangat kompleks kan bagi wisatawan.

Setelah 1 jam, kami pun bergegas menuju The Geopark Caldera Toba. Lurus arah Balige, namun nggak sampai Balige. Hingga akhirnya, di persimpangan 3 atau Masyarakat lokal menyebut “Simpang Kaldera”. Kami berbelok ke kanan.

Ternyata, jalan menuju The Caldera Toba sangat indah, infrastruktur jalan raya begitu luas kedua sisinya. Hmm, tidak heran sih, sebab The Caldera Toba adalah situs Geopark (situs bumi) yang di tetapkan oleh UNESCO tahun 2019 silam. Tak heran jika aksesnya harus memenuhi standar Organisasi Dunia lho. Semakin penasaran deh bagaimana fasilitas yang di tawarkan bagi wisatawan. Lanjut yuk.

Dok. Malik

 

Akhir Perjalanan The Caldera Toba, Nomadic Escape

Sesaat tiba di pos masuk ATV Kaldera, kita harus antri untuk ambil tiket masuk dari karyawan yang berjaga. Sambil menunggu, ternyata akses masuk begitu mudah dan teratur. Saya pun turun dari mobil untuk membeli tiket masuk.

“Selamat sore Bapak, apakah kunjungan beserta keluarga akan menginap atau hanya berkunjung..?, pilihan parkir mobil di sini ada yang Biasa dan VIP, hingga berapa orang yang akan masuk..?”. Begitu staff pengelola tempat menawarkan kepada kami.

Ternyata, Geopark The Caldera Toba ini menawarkan penginapan bagi travelers yang hendak menikmati keindahan alam Danau Toba dari sisi yang berbeda. Nah, bedanya lokasi parkir biasa dan VIP terletak dari lokasinya, pengunjung parkir VIP bisa membawa mobil langsung menuju puncak Geopark. Sedangkan yang biasa hanya di luar area pintu masuk.

Tiket masuk tidak terlalu mahal, Harga tiket masuk The Kaldera Toba Nomadic Escape bervariasi tergantung hari dan jenis pengunjung. Umumnya, tiket masuk dibanderol Rp 15.000 per orang pada hari Senin-Jumat dan Rp 20.000 per orang pada Sabtu-Minggu atau hari libur. Warga Negara Asing dikenakan biaya lebih tinggi, yaitu Rp 30.000 pada hari biasa dan Rp 40.000 pada hari libur.

Kami ambil paket parkir biasa saja, sambil menikmati suasana hijau dan asri sebelum masuk ke lokasi The Kaldera Toba. Sesampainya di pintu masuk, tiket yang sebelumnya di beli akan di minta oleh satpam. Hal ini bertujuan agar para pengunjung di pastikan mendapat fasilitas.

Berada di tepi tebing dan menghadap ngarai dan Danau Toba, Kaldera Toba Nomadic Escape menawarkan konsep wisata kembara premium dengan fasilitas super lengkap bagi para pengunjung di tengah lanskap pemandangan Danau Toba yang indah.

Dok. Google

Para pengunjung di manjakan dengan berbagai fasilitas outbound (ATV, flying fox, dan panahan) serta pertunjukan dan atraksi musik dan budaya. Bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan Danau Toba lebih lama, Kaldera Toba Nomadic Escape menawarkan penginapan dengan konsep glamour camping (glamping) berupa tenda dan kabin mewah yang tersebar di area wisata.

Dok. Malik

Jika berkunjung, jangan lupa untuk mengambil selfie di Jokowi Spot yang sempat viral di media sosial sebagai tempat Presiden Joko Widodo bersama istri berfoto pada saat kunjungan ke Kaldera pada bulan Juli 2019.

Jika menginap bukanlah tujuan kamu, The Kaldera Toba Nomadic Escape memiliki atraksi lain yang tak kalah menarik. Tempat wisata ini kerap menyuguhkan berbagai pertunjukan di area Kaldera Stage lengkap dengan fasilitas Kaldera Amphitheatre berkapasitas hingga 300 orang.

Dok. Malik

Tak hanya itu, wisata Kaldera Toba juga menyediakan fasilitas lain berupa Kaldera Plaza, Kaldera Hill, dua toilet dan helipad untuk akses khusus tamu VIP.

Setelah puas dengan pertunjukan, kamu bisa menjelajahi area wisata Kaldera Toba dan menemukan spot terbaik untuk berfoto. Kawasannya yang hijau dengan perbukitan di sekitarnya serta pemandangan Danau Toba yang mempesona bisa menjadi salah satunya.

Dok. Malik

Tempat wisata ini juga menyediakan spot Instagenic berupa bean bag yang bisa kamu gunakan untuk bersantai sekaligus melengkapi keindahan foto kamu. Selain itu, ada juga Jokowi spot yang menjadi favorit berfoto setelah Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana berkunjung dan berfoto di lokasi tersebut.

Dok. Malik
Dok. Malik

Itulah akhir perjalanan kami di The Caldera Toba, Nomanic Escape. Semoga ini menjadi referensi bagi travelers saat mengunjungi Danau Toba nantinya. Sebenarnya masih banyak lagi tempat di sekotar The Caldera Toba yang dapat menjadi daya tarik travelers. (Redaksi)

Penulis : Adam Malik (CEO sinyal.co yang hobinya traveler)

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *